TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan meminta bantuan Federal Bureau of Investigation (FBI) Amerika Serikat, merupakan langkah Kepolisian Daerah Jawa Barat untuk mengungkap kasus pembunuhan siswi SMK Bogor, Andriana Yubelia Noven Cahya, 17 tahun.
"Ya, itu sebagai upaya yang dilakukan," kata Dedi lewat pesan pendek pada Sabtu, 23 Februari 2019.
Baca : Pembunuhan Siswi SMK Bogor Bukan oleh Orang Dekat, Ini Buktinya
Menurut Dedi, ada tahapan yang harus dilakukan Polda Bogor untuk merealisasikan hal itu. Pertama, mereka diminta mengirimkan surat ke Badan Reserse Kriminal Polri terlebih dahulu. Nantinya Divisi Hubungan Internasional Polri yang akan meneruskan surat tersebut ke lembaga internasional.
Sudah satu setengah bulan kasus pembunuhan Siswi SMK Baranangsiang Kota Bogor itu belum terungkap. Andriana ditemukan bersimbah darah akibat luka tusukan senjata tajam. Meski kejadian itu terekam oleh kamera CCTV, polisi belum bvisa memastikan identitas pembunuh Andriana.
Polda Jawa Barat pun berencana meminta bantuan kepada FBI. "Kita akan kirim surat ke Mabes Polri, minta bantuan teknologi FBI untuk membuka perangkat digital," kata Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto kepada wartawan saat perayaan Cap Go Meh di Bogor, Selasa malam 19 Februari 2019.
Video CCTV merekam penyerangan seorang siswi SMK Baranangsiang, Kota Bogor saat tengah berjalan di lorong gang dekat tempat kosnya.
Dia mengatakan, kualitas rekaman wajah pelaku yang tertangkap CCTV sangat rendah. Akibatnya, polisi kesulitan membuat sketsa wajak pelaku pembunuhan siswi kelas XII, jurusan tata busana butik SMK Baranangsiang Bogor itu.
Budi berharap teknologi pencitraan FBI dapat membuka dan memperjelas gambar dari CCTV. "Kualitas gambar pelaku dalam rekaman CCTV sangat rendah sehingga sangat sulit untuk mengidentifikasinya," kata Dedi.
Dia menambahkan, "Dimungkinkan Amerika punya alat itu, sehingga kita tidak berandai-andai jadi kami bisa mengutamakan digital forensik."
Simak pula :
Pelaku Pembunuhan Siswi SMK Bogor Banyak Tinggalkan Sidik Jari
Kapolda menyatakan petugas terkendala urusan digital forensik. Adapun Polres Bogor sudah memeriksa teman dan rekan korban tapi tanpa bukti yuridis, polisi tidak bisa menangkap pelaku.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bogor Kota Komisaris Agah Sonjaya mengatakan pihaknya masih mendalami kasus pembunuhan siswi SMK Bogor Andriana Yubelia Noven Cahya. "Identitas pelaku belum ada, kami pun masih mendalami dan terus menyelidiki kasus ini," ujar dia.
ADAM PRIREZA | M SIDIK PERMANA